3 Jelaskan, bagaimana pengaruh birokrasi terhadap suatu budaya politik di Indonesia ! 4. Jelaskan 4 (empat) tahapan dalam sosialisai politik yang dilakukan seorang anak menurut Easton dan Dennis ! 5. Jelaskan perbedaan budaya politik partisipan dengan budaya politik toleransi, berikan contoh dari perbedaan tersebut ! Lanjutan
politikitu apa saja kepada orang awam mungkin yang terlintas di pikiran mereka pemilihan umum, partisipasi dalam pemilihan umum bisa menjadi acuan apakah masyarakat peduli terhadap politik atau bersikap apatis, karena bisa saja apa yang mereka pilih bisa aktivis, partisipan pengamat dan apolitis. a. Aktivis yaitu intensitas dan derajat
Cirilain dari budaya politik partisipan adalah warga negara juga menjadi sangat peka dengan masalah-masalah politik yang terjadi di negaranya. Kepekaan ini membuat mereka dapat memutuskan tindakan yang sebaiknya dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut. 5. Isu politik dapat dinilai warga negara dengan baik
SeminarNasional Politik dan Kebudayaan yang diselenggarakan pada tanggal 24-25 Oktober 2016, menampilkan pembicara utama: Philips J. Vermonte, Ph.D. (Direktur Eksekutif CSIS Indonesia), Dedi Mulyadi, SH. (Bupati Kabupaten Purwakarta), dan Dr. Budi Rajab (Departemen Antropologi FISIP Unpad).
16 Topik : Masyarakat Multikultural dan Perubahan Sosial. Kita harus menyadari bahwa kehidupan masyarakat Indonesia sangat majemuk dalam suku bangsa dan budaya. Keberagaman suku bangsa dan budaya itu akan berdampak negatif, berupa timbulnya pertentangan antarbudaya jika tidak benar-benar ditangani secara tepat.
2 Budaya politik kaula, pada budaya politik tahap ini sudah relatif maju (baik sosial maupun ekonominya) 3) Budaya politik partisipan, yaitu budaya politik yang ditandai dengan kesadaran politik yang sangat tinggi . b. Powell . Budaya politik dibagi menjadi tiga kategori, seperti berikut . 1) Sistem primitif of intermitten (bekerja dengan
Hubungkait Tamadun India dengan Tamadun Melayu Masyarakat majmuk di Malaysia dibentuk oleh kepelbagaian kaum dan amalan budaya mereka kristianisasi dalam kalangan masyarakat islam di malaysia Menurut Ghazali Basri (1999), gerakan Kristianisasi yang wujud pada tiga dekat terakhir adalah gabungan antara: gerakan Karisma yang muncul dalam tahun
oB2teCv. -Budaya politik partisipan participant political culture Yaitu budaya politik yang ditandai dengan kesadaran politik sangat budaya politik partisipan, masyarakatnya berperan aktif dalam politik. Budaya partisipan merupakan lahan subur bagi demokrasi. Masyarakat merasa perlu untuk terlibat dalam proses politik negaranya, mereka menyelesaikan suatu masalah politik karena mereka setidaknya merasa memiliki kekuatan politik. Tipe budaya politik ini paling ideal bagi masyarakat demokratis. Contoh PEMILU yg membutuhkan partisipasi umum/masyarakat memilih scr langsung demi kepentingan suatu daerah/negara -Budaya politik toleransi Budaya politik toleransi adalah budaya politik yang pemikirannya berpusat pada masalah atau ide yang harus dinilai. Budaya politik ini berusaha mencari konsensus yang wajar, yaitu selalu membuka pintu untuk kerja sama. Yang dilakukan budayapolitik ini adalah sikap netral atau kritis terhadap ide orang, bukan curiga terhadap orang. Contoh pernyataan umum dari pimpinan masyarakat yang bernada sangat militan yg dapat menciptakan ketegangan dan konflik. Ketegangan dan konflik itu menutup jalan bagi pertumbuhan kerja sama. Pernyataan dengan jiwa toleransi akan mengundang kerja sama demi menyelesaikan ketegangan tsb
Apa Yang Dimaksud Budaya Politik Partisipan – Kompetensi Inti Mendefinisikan pengertian budaya politik Menganalisis jenis-jenis budaya politik yang berkembang di Indonesia Mendefinisikan pentingnya sosialisasi bagi perkembangan budaya politik Mendemonstrasikan peran dan budaya politik peserta Rusadi Su Mintapura Ini adalah model budaya politik, perilaku individu dan orientasi terhadap kehidupan politik. Sidney Verba Budaya politik adalah sistem kepercayaan empiris, simbol yang bermakna, dan nilai-nilai yang menentukan di mana tindakan politik berlangsung. ARAH KOGNITIF, yaitu keyakinan pada politik, pengetahuan tentang peran dan kewajibannya Jelaskan Peran Serta Budaya Politik Partisipan Berdasarkan sikap yang ditunjukkan budaya politik yang militan, yaitu. J. budaya politik yang tidak menerima perbedaan Budaya politik toleransi, yaitu J. budaya politik yang idenya terfokus pada ide menemukan kompromi, yaitu budaya politik yang mau menerima apa pun yang dianggap terbuka dan berharga. Menurut orientasi politik budaya politik berpikiran sempit, yaitu. J. masyarakat dengan partisipasi politik yang sangat rendah karena faktor kognitif. Budaya politik subjek, mis. J. orang-orang yang relatif sudah dewasa tetapi masih acuh tak acuh terhadap politik Budaya politik partisipatif, yaitu. J. masyarakat yang sudah memiliki kesadaran politik yang sangat tinggi Tahapan sosialisasi politik Pengakuan otoritas Membedakan otoritas internal dan eksternal Pengakuan institusi politik Membedakan institusi politik dan pemangku kepentingan. Definisi Ini adalah proses dimana individu memperoleh pengetahuan, nilai, dan sikap tentang sistem politik. Alat sosialisasi politik keluarga, sekolah, partai politik Pemilihan elections Lobi politik Kegiatan organisasi Mencari koneksi Tindakan kekerasan Definisi Kegiatan seseorang atau sekelompok orang untuk berpartisipasi aktif dalam kehidupan politik. organisasi politik Keanggotaan aktif dalam organisasi politik disebut Keanggotaan Pasif org. Politik palsu digunakan dalam aksi unjuk rasa, demonstrasi, dll. partisipasi Perdebatan politik informal tentang pemungutan suara Menurut Myron Weiner, ada 5 alasan munculnya gerakan menuju partisipasi politik Modernisasi di semua bidang Perubahan struktur kelas sosial Pengaruh kaum intelektual Konflik antara kelompok pemimpin politik. Keterlibatan pemerintah semakin meluas 11 PENILAIAN HARIAN 1 Budaya politik adalah budaya politik yang terdiri dari komponen-komponen. Komponen berupa pengetahuan tentang keyakinan politik disebut orientasi. Budaya politik toleran adalah budaya politik dengan nilai dan keyakinan yang selalu dianggap unggul. Budaya politik menurut orientasinya yang terfragmentasi disebut politik. Jelaskan Pengertian Budaya Politik Partisipan! Agar situs web ini berfungsi, kami merekam data pengguna dan membaginya dengan pemroses. Untuk menggunakan situs web ini, Anda harus menerima Kebijakan Privasi kami termasuk Kebijakan Cookie Grup II Nama Niken Amelia Arjun Christian Purba Djulian Intelektual Rizky Joshua Erbryan Visapray M Lesmana Kelas Risiko XI MultiMedia 4 1. Budaya politik berpandangan sempit adalah budaya politik yang partisipasi politiknya sangat rendah. Frekuensi orientasi masyarakat sangat rendah. Tidak ada peran politik komunitas tertentu. Jenis budaya politik ini banyak dijumpai pada masyarakat suku Afrika atau masyarakat pedesaan di Indonesia. Kepala suku, kepala desa, kyai atau dukun yang biasanya merangkum semua peran yang ada, baik politik, ekonomi, maupun agama. Ciri-ciri budaya politik yang berpikiran sempit Ketidakpedulian Cakupan yang sempit dan kecil Pengetahuan politik yang rendah Masyarakat sederhana dan tradisional Adanya ketidakpedulian dan penarikan diri dari kehidupan politik Anggota masyarakat cenderung tidak tertarik pada objek politik yang luas Anggota masyarakat memiliki kesadaran yang rendah terhadap keberadaan suatu pusat kekuasaan dan kekuasaan Tidak memiliki peran politik tertentu di perusahaan Warga seringkali bersifat politis, mereka tidak menghadapi sistem 2. Subyek/subyek budaya politik adalah budaya politik yang masyarakatnya relatif maju secara sosial dan ekonomi, tetapi masih relatif pasif. Subjek atau subjek budaya politik adalah orang-orang yang secara pasif mematuhi pejabat pemerintah dan undang-undang, tetapi tidak berpartisipasi dalam politik atau memilih dalam pemilihan. Budaya politik subjek menunjukkan sedikit ketertarikan pada sistem politik. Jenis subjek atau budaya subjek ini dipraktikkan antara lain oleh bangsawan Prancis. Ciri-ciri Budaya Politik Subyek/Objek Masyarakat sadar sepenuhnya akan kekuasaan pemerintah Hanya sedikit warga negara yang masuk ke dalam pemerintahan dan melakukan tuntutan, tetapi dapat menerima apa yang datang dari pemerintah. Sikap warga negara sebagai aktor politik bersifat pasif, artinya warga negara tidak bisa berbuat banyak untuk berpartisipasi dalam kehidupan politik. Sementara warga menunjukkan kesadaran, minat dan perhatian terhadap sistem politik pada umumnya dan objek output pada khususnya, kesadaran dan kesadaran mereka terhadap input sebagai aktor politik masih rendah. 3. Budaya politik partisipan adalah budaya politik yang ditandai dengan kesadaran politik yang sangat tinggi. Masyarakat sudah melangkah dan ingin terlibat langsung. Frekuensi orang beralih ke aktivitas politik meningkat, orang menjadi aktif dalam peran politik. Menurut Almond and Verb, contoh masyarakat atau bangsa dengan budaya politik partisipatif tertentu adalah Inggris dan Amerika Serikat. Ciri budaya politik partisipatif Warga negara sadar akan hak dan kewajibannya, mereka dapat menggunakan haknya dan memenuhi kewajibannya. Kehidupan politik sebagai sarana transaksi, misalnya. penjual dan pembeli. Warga menerima menurut hati nuraninya, tetapi bisa menolak menurut penilaiannya sendiri. Untuk diakui sebagai warga negara yang aktif dan bertindak sebagai aktivis. A Budaya Politik Menurut Clifford Geerts, budaya politik yang berkembang di Indonesia adalah sebagai berikut 1. Budaya politik Abangan, yaitu budaya politik masyarakat yang lebih menekankan pada aspek animisme atau kepercayaan terhadap makhluk halus yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia. Ciri khas budaya politik Abangan ini adalah tradisi pembebasan yang berkembang di kalangan kelompok masyarakat petani pada tahun 1960-an. 2. Budaya Politik Santri, yaitu budaya politik masyarakat yang mengedepankan aspek keagamaan, khususnya Islam, sebagai agama mayoritas penduduk Indonesia. Pendidikan diberikan melalui pesantren, madrasah atau masjid. 3. Budaya Politik Priyayi, yaitu budaya politik masyarakat yang mengedepankan keluhuran tradisi. Di negara demokrasi pada umumnya, partisipasi politik warganya dapat mempengaruhi perumusan kebijakan. Partisipasi politik dapat bersifat umum tradisional atau tidak biasa non-tradisional. Perluasan atau pembatasan partisipasi politik sangat dipengaruhi oleh peran elit politik yang berkuasa. Elit politik yang tidak berkuasa cenderung mementingkan perluasan partisipasi politik dan mengubahnya menjadi bentuk-bentuk baru partisipasi politik. Meski elit politik penguasa memang sangat mahir memperluas ruang lingkup partisipasi politik, mereka tidak suka memperluas partisipasi politik karena mereka melihat setiap perubahan partisipasi politik sebagai ancaman terhadap status quo politik yang ada saat ini. rahmat mereka. Elit politik yang berkuasa akan bertindak untuk memastikan mereka tetap berkuasa, untuk membatasi persaingan dan dengan demikian mengurangi tingkat partisipasi politik. Mereka sering menggunakan cara pemaksaan dan pemaksaan seperti ancaman, kontrol administratif, dan sanksi fisik untuk membatasi partisipasi politik. Pandangan saya tentang jenis-jenis budaya politik di Indonesia bagus, sudah banyak orang terjun ke dunia politik, mulai dari mencalonkan diri atau menjadi pemilih. Djulian Fikri Rizky Pendapat saya tentang jenis budaya politik di Indonesia masih rendah karena masih ada masyarakat Indonesia yang tidak peduli dengan kegiatan politik. Joshua Erbryan Visapray Menurut saya, tipe budaya politik di masyarakat masih diatur oleh pemerintah masing-masing negara. M Risko Lesmana Budaya politik dalam kehidupan berpolitik dan bernegara menurut saya memerlukan sikap yang menunjukkan dukungan dan kesetiaan warganya terhadap sistem politik dan negara yang ada, harus dilandasi dengan nilai-nilai yang berkembang di dalamnya. sikap. perusahaan secara individu dan kelompok. Niken Amelia Menurut saya, tipe budaya politik di Indonesia itu campur aduk dan mengandung low level karena Indonesia masih tergolong negara yang perkembangannya masih rendah. Ada orang yang tidak keberatan sih, tapi ada juga yang terjun langsung ke dunia politik. Agar situs web ini berfungsi, kami merekam data pengguna dan membaginya dengan pemroses. Jika Anda ingin menggunakan situs web ini, Anda harus menerima Kebijakan Privasi kami, termasuk Kebijakan Cookie kami SESI 6 MATA KULIAH KELAS/PROGRAM PENDIDIKAN SIPIL XI / IPA DAN IPS JANGKA 1 SATU KUALIFIKASI DASAR PARTISIPASI DALAM BUDAYA POLITIK ALOKASI WAKTU KEHADIRAN 2 x 45 standar kompetensi Mengapa Budaya Politik Partisipan Merupakan Busaya Politik Unggul ? 1. Membahas peran masyarakat dalam pembangunan budaya politik sesuai dengan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia. Mensimulasikan budaya politik peserta di lingkungan sekolah. 1. Berikan contoh budaya politik yang sempit, subyektif dan partisipatif. 2. Mencitrakan budaya politik yang bertentangan dengan semangat pembangunan politik negara. Berikan contoh budaya politik partisipatif. 4. Mendemonstrasikan budaya politik peserta di depan kelas. Kata partisipasi berasal dari bahasa Inggris participle atau bahasa latin participle yang artinya bergabung, ikut serta atau turut serta dalam usaha bersama dengan orang lain untuk kepentingan bersama. Partisipasi politik adalah kegiatan seseorang atau sekelompok orang untuk ikut serta secara aktif dalam kegiatan politik. kehidupan; Budaya politik partisipasi, seperti pemilihan pemimpin negara atau upaya mempengaruhi kebijakan pemerintah, disebut juga sebagai budaya politik demokrasi. Menurut Gabriel Abraham Almond
Budaya politik merupakan sistem nilai dan keyakinan yang dimiliki bersama oleh masyarakat. Akan tetapi setiap unsur masyarakat berbeda budaya politiknya, seperti antara masyarakat umum dengan para elitnya. Kebudayaan Indonesia cenderung membagi secara tajam antara kelompok elite dengan kelompok massa. Faktanya memang demikian yang terjadi. Hakikat dan ciri budaya politik yang menyangkut masalah nilai adalah prinsip dasar yang melandasi suatu pandangan hidup yang berkaitan dengan masalah tujuan. Kehidupan politik merupakan bagian dari kehidupan keseharian kita. Demonstrasi, ketiaksukaan, pemilu, kampanye dan lainnya merupakan bagian dari budaya politik di Indonesia. Kegiatan politik saat ini juga sudah memasuki dunia keagamaan, kegiatan ekonomi dan sosial serta kehidupan pribadi dan sosial secara luas. Dari segi realitas budaya politik yang berkembang di masyarakat, Gabriel Almond mengklasifikasikan budaya politik sebagai berikut Demonstrasi adalah wujud budaya politik partisipan 1. Budaya politk parokial, merupakan tingkat partisipasi politik yang sangat rendah yang disebabkan oleh faktor kognitif atau tingkat pendidikan yang rendah. Budaya politik parokial lebih mengidentifikasikan dirinya pada perasaan lokalitas. Tidak terdapat kebanggan terhadap sistem politik tersebut. Masyarakat tidak memiliki perhatian terhadap apa yang terjadi di dalam sistem politik, pengetahuannya sedikit mengenai sistem politik dan jarang membicarakan masalah politik alias apatis. Budaya politik ini tidak mengindikasikan masyarakatnya memiliki minat atau kemauan dalam berpolitik. Budaya politik ini bisa ditemukan dalam masyarakat suku-suku di negara yang belum maju seperti Afrika, Asia dan Amerika Latin. 2. Budaya politik subjek, merupakan tipe budaya dimana masyarakatnya memiliki pemahaman dan perhatian terhadap sistem politik tapi keterlibatan mereka terwujud dalam cara yang lebih pasif. Mereka tetap mengikuti berita politik, tapi tidak bangga terhadap sistem politik negaranya dan perasaan komitmen emosionalnya kecil terhadap negara. Mereka merasa tidak nyaman bila membicarakan masalah politik di sekitarnya. Demokrasi sulit berkembang dalam masyarakat dengan budaya politik subjek, karena masing-masing warga negaranya tidak aktif. Perasaan berpengaruh terhadap proses politik muncul biila mereka telah melakukan kontak politik dengan pejabat lokal. 3. Budaya politk partisipan, merupakan masyarakat yang punya perhatian besar terhadap sistem politik. Mereka punya kebanggaan terhadap sistem politik dan sangat aktif mendiskusikan kondisi politik. Mereka memiliki keyakinan bahwa mereka dapat mempengaruhi pengambilan kebijakan publik dalam beberapa tingkatan dan memiliki kemauan untuk mengorganisasikan diri dalam kelompok-kelompok protes bila terdapat praktik-praktik pemerintahan yang tidak fair. Salah satu wujud dari partisipasi politik ini adalah demonstrasi.
jelaskan pengertian budaya politik partisipan – Budaya politik partisipan adalah konsep yang menekankan pentingnya partisipasi politik dalam menciptakan suasana politik yang dinamis dan partisipatif. Ini menekankan pentingnya masyarakat yang aktif dan berpartisipasi dalam proses politik untuk memastikan bahwa mereka memiliki pengaruh dan berperan dalam menentukan nasib mereka sendiri. Partisipasi politik adalah mekanisme penting untuk menjaga agar keseimbangan kekuasaan di antara pemerintah dan warga negara terjaga. Budaya politik partisipan menggunakan berbagai cara untuk meningkatkan partisipasi politik. Ini melibatkan proses pengambilan keputusan yang dibagi dengan warga negara yang berpartisipasi, yang meliputi pemilihan umum, pemilihan lokal, pengambilan keputusan publik, pemungutan suara, dan referendum. Ini juga mencakup berbagai cara lain untuk mempromosikan partisipasi politik, termasuk dialog publik, konsultasi publik, dan partisipasi dalam diskusi kelompok. Budaya politik partisipan juga mencakup mekanisme yang memungkinkan warga negara mengambil bagian dalam pengambilan keputusan politik. Ini meliputi hak-hak warga negara untuk menyampaikan pendapat mereka tentang berbagai masalah politik, hak untuk mengikuti kampanye politik, hak untuk memilih dan dipilih, hak untuk berbicara di depan umum, hak untuk mengajukan tuntutan dan mengajukan permohonan, dan hak untuk mengajukan petisi. Budaya politik partisipan juga mencakup hak-hak dasar seperti kebebasan berekspresi dan hak untuk berhubungan dengan organisasi politik. Ini menekankan pada hak asasi manusia yang ditentukan oleh undang-undang dan menghargai hak-hak warga negara untuk berpartisipasi dalam proses politik. Kesimpulannya, budaya politik partisipan adalah konsep yang menekankan pentingnya partisipasi politik dalam menciptakan suasana politik yang dinamis dan partisipatif. Ini mencakup berbagai mekanisme untuk meningkatkan partisipasi politik, termasuk dialog publik, konsultasi publik, hak untuk berbicara di depan umum, hak untuk mengikuti kampanye politik, dan hak untuk memilih dan dipilih. Ini juga menekankan hak-hak warga negara untuk berpartisipasi dalam proses politik dan hak asasi manusia yang ditentukan oleh undang-undang. Rangkuman 1Penjelasan Lengkap jelaskan pengertian budaya politik partisipan1. Budaya politik partisipan adalah konsep yang menekankan pentingnya partisipasi politik dalam menciptakan suasana politik yang dinamis dan partisipatif. 2. Partisipasi politik adalah mekanisme penting untuk menjaga agar keseimbangan kekuasaan di antara pemerintah dan warga negara Budaya politik partisipan menggunakan berbagai cara untuk meningkatkan partisipasi politik, termasuk pemilihan umum, pemilihan lokal, pengambilan keputusan publik, pemungutan suara, dan Budaya politik partisipan juga mencakup mekanisme yang memungkinkan warga negara untuk mengambil bagian dalam pengambilan keputusan Ini mencakup hak-hak warga negara untuk menyampaikan pendapat mereka tentang berbagai masalah politik, hak untuk mengikuti kampanye politik, hak untuk memilih dan dipilih, hak untuk berbicara di depan umum, dan hak untuk mengajukan tuntutan dan mengajukan Budaya politik partisipan juga mencakup hak-hak dasar seperti kebebasan berekspresi dan hak untuk berhubungan dengan organisasi Ini juga menekankan pada hak asasi manusia yang ditentukan oleh undang-undang dan menghargai hak-hak warga negara untuk berpartisipasi dalam proses politik. Penjelasan Lengkap jelaskan pengertian budaya politik partisipan 1. Budaya politik partisipan adalah konsep yang menekankan pentingnya partisipasi politik dalam menciptakan suasana politik yang dinamis dan partisipatif. Budaya politik partisipan adalah konsep yang menekankan pentingnya partisipasi politik dalam menciptakan suasana politik yang dinamis dan partisipatif. Hal ini berarti bahwa setiap individu memiliki hak untuk berpartisipasi dalam proses politik, baik secara langsung maupun tidak langsung, dan memiliki hak untuk berbicara, menyatakan pendapat, dan mengambil bagian dalam pengambilan keputusan yang berdampak pada masyarakat. Konsep ini didasarkan pada asumsi bahwa partisipasi politik adalah salah satu cara untuk membangun masyarakat yang lebih demokratis dan inklusif. Partisipasi politik adalah jalan untuk menjaga agar setiap individu memiliki hak untuk berbicara dan diberi kesempatan untuk menyatakan pendapat mereka tentang hal-hal yang penting bagi masyarakat. Di samping itu, partisipasi politik juga dapat meningkatkan kesadaran politik dan membantu menciptakan kondisi yang lebih adil di mana semua individu diakui sebagai warga negara. Budaya politik partisipan menekankan pentingnya hak politik bagi setiap individu. Hak politik adalah hak untuk berpartisipasi dalam proses politik, termasuk pemungutan suara, pemilihan wakil, pengendalian pemerintah, dan pengambilan keputusan. Ini pada gilirannya dapat membantu masyarakat untuk mencapai kesetaraan, keadilan, dan keadilan sosial. Konsep budaya politik partisipan juga berfokus pada peningkatan keterlibatan masyarakat dalam politik dan pengambilan keputusan. Ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran politik dan menciptakan suasana politik yang lebih inklusif, di mana semua orang diberi kesempatan untuk berbicara dan menyatakan pendapat mereka. Ini juga menekankan pentingnya menciptakan kondisi di mana semua warga negara merasa diakui dan dihormati, dan memiliki kontrol atas pengambilan keputusan. Dalam budaya politik partisipan, masyarakat diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam proses politik dengan cara yang berbeda. Ini termasuk partisipasi melalui penyebaran informasi, partisipasi dalam dialog politik, partisipasi dalam pemungutan suara, partisipasi dalam demonstrasi, dan partisipasi dalam pembuatan keputusan. Dengan cara ini, masyarakat dapat memiliki pengaruh yang lebih besar dalam pengambilan keputusan politik dan dapat membantu untuk membangun masyarakat yang lebih inklusif dan adil. Kesimpulannya, budaya politik partisipan adalah konsep yang menekankan pentingnya partisipasi politik dalam menciptakan suasana politik yang dinamis dan partisipatif. Hal ini berarti bahwa setiap individu memiliki hak untuk berpartisipasi dalam proses politik dan memiliki hak untuk berbicara, menyatakan pendapat, dan mengambil bagian dalam pengambilan keputusan yang berdampak pada masyarakat. Dengan cara ini, masyarakat bisa memiliki pengaruh yang lebih besar dalam pengambilan keputusan politik dan dapat membantu untuk membangun masyarakat yang lebih inklusif dan adil. 2. Partisipasi politik adalah mekanisme penting untuk menjaga agar keseimbangan kekuasaan di antara pemerintah dan warga negara terjaga. Pengertian budaya politik partisipan adalah sebuah gerakan politik yang memfokuskan pada partisipasi aktif dan keterlibatan dari masyarakat umum dalam proses politik. Budaya politik partisipan berfokus pada pemberdayaan masyarakat untuk berpartisipasi dalam proses politik melalui pendidikan, percakapan, dan aksi. Budaya politik partisipan membantu untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam proses politik, memungkinkan mereka untuk mengekspresikan pandangan mereka dan membantu dalam pengambilan keputusan. Partisipasi politik adalah mekanisme penting untuk menjaga agar keseimbangan kekuasaan di antara pemerintah dan warga negara terjaga. Partisipasi politik meningkatkan kewibawaan pemerintah dan meningkatkan pemahaman warga negara tentang proses politik. Partisipasi politik juga membantu menciptakan kondisi yang kondusif bagi demokrasi dan hak asasi manusia, serta membantu mengurangi ketidakadilan. Partisipasi politik dapat berupa partisipasi langsung, seperti mengambil bagian dalam pertemuan pemilihan, mengirim surat kepada pembuat kebijakan, atau berpartisipasi dalam demonstrasi. Partisipasi politik juga dapat berupa partisipasi tidak langsung, seperti menggunakan media sosial untuk menyuarakan pendapat, menulis kepada media, atau berpartisipasi dalam survei. Partisipasi politik dapat membantu menyebarkan informasi yang berguna tentang isu-isu politik, membangun hubungan antara pemerintah dan warga negara, dan membantu memastikan bahwa suara masyarakat diterima dan dihargai. Kesadaran akan partisipasi politik juga penting untuk pemahaman warga negara tentang proses politik. Partisipasi politik dapat membantu meningkatkan kesadaran tentang hak dan kewajiban warga negara, serta hak dan kewajiban pemerintah. Partisipasi politik juga membantu meningkatkan literasi politik, yaitu kemampuan untuk memahami dan menganalisis isu-isu politik. Budaya politik partisipan penting untuk menjaga agar keseimbangan kekuasaan di antara pemerintah dan warga negara terjaga. Partisipasi politik dapat membantu meningkatkan kewibawaan pemerintah, membantu masyarakat untuk berpartisipasi dalam proses politik, dan membantu menciptakan kondisi yang kondusif bagi demokrasi. Partisipasi politik juga membantu meningkatkan kesadaran tentang hak dan kewajiban warga negara, serta hak dan kewajiban pemerintah. Dengan cara ini, partisipasi politik dapat membantu menjaga agar keseimbangan kekuasaan di antara pemerintah dan warga negara terjaga. 3. Budaya politik partisipan menggunakan berbagai cara untuk meningkatkan partisipasi politik, termasuk pemilihan umum, pemilihan lokal, pengambilan keputusan publik, pemungutan suara, dan referendum. Pengertian budaya politik partisipan adalah sebuah gerakan yang melibatkan warga masyarakat untuk berpartisipasi dalam proses politik dan pengambilan keputusan. Budaya politik partisipan berfokus pada peningkatan partisipasi publik, menciptakan totalitas dan kesetaraan dalam proses politik, serta berusaha untuk memperkuat kekuatan politik masyarakat. Budaya politik partisipan mengajak partisipasi politik yang lebih besar dan lebih luas dalam pemungutan suara, pemilihan umum, pemilihan lokal, pengambilan keputusan publik, dan referendum. Tujuan dari budaya politik partisipan adalah untuk meningkatkan pemahaman warga masyarakat akan topik politik, untuk meningkatkan keterlibatan mereka dalam proses politik, dan untuk menemukan cara untuk memperkuat kekuatan politik masyarakat. Pemilihan umum, pemilihan lokal, dan referendum adalah cara utama yang digunakan oleh budaya politik partisipan untuk meningkatkan partisipasi politik. Pemilihan umum adalah proses pemilihan wakil rakyat untuk mengisi jabatan di parlemen atau legislatif, sedangkan pemilihan lokal adalah proses pemilihan wakil rakyat untuk mengisi jabatan di pemerintah daerah. Referendum adalah proses dimana warga masyarakat memberikan suara mereka tentang pengambilan keputusan yang penting. Budaya politik partisipan juga menggunakan berbagai cara lain untuk meningkatkan partisipasi politik, seperti diskusi publik, rapat publik, forum online, dan berbagai macam kegiatan media sosial untuk menyebarkan informasi dan mengajak orang untuk berpartisipasi. Diskusi publik memiliki tujuan untuk mempromosikan interaksi antara pembuat keputusan dan masyarakat, sedangkan rapat publik bertujuan untuk mempromosikan dialog dan keterlibatan antara pembuat keputusan dan masyarakat. Forum online dan media sosial memungkinkan warga masyarakat untuk menyampaikan pendapat mereka tentang isu-isu politik secara online dan mempengaruhi pembuat keputusan. Budaya politik partisipan adalah sebuah gerakan yang mengajak partisipasi politik lebih luas. Dengan menggunakan berbagai cara seperti pemilihan umum, pemilihan lokal, pengambilan keputusan publik, pemungutan suara, dan referendum, budaya politik partisipan berusaha untuk meningkatkan keterlibatan warga masyarakat dalam proses politik dan menemukan cara untuk memperkuat kekuatan politik masyarakat. 4. Budaya politik partisipan juga mencakup mekanisme yang memungkinkan warga negara untuk mengambil bagian dalam pengambilan keputusan politik. Pengertian budaya politik partisipan adalah budaya yang mencakup struktur, proses, dan praktik politik di mana warga negara dapat berpartisipasi secara aktif dalam pengambilan keputusan politik. Budaya politik partisipan mempromosikan mekanisme yang memungkinkan warga negara untuk mengambil bagian dalam pengambilan keputusan politik, serta memberikan kesempatan untuk menyatakan pendapat mereka tentang masalah penting di wilayah mereka. Budaya politik partisipan menekankan pengembangan partisipasi masyarakat melalui partisipasi aktif warga negara dalam proses-proses politik. Tujuan utama budaya politik partisipan adalah untuk membangun dialog antara warga negara dan pemerintah dan untuk mempromosikan kerjasama yang saling menguntungkan antara keduanya. Ini juga berfokus pada peningkatan partisipasi warga negara dalam pembuatan kebijakan dan pengambilan keputusan politik. Budaya politik partisipan berfokus pada pengakuan hak politik warga negara dan upaya untuk mempromosikan dialog dan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat. Dengan budaya politik partisipan, warga negara diberi kesempatan untuk terlibat aktif dalam pengambilan keputusan politik dan berbagi pendapat mereka tentang masalah penting di wilayah mereka. Mekanisme partisipasi warga negara dapat berupa partisipasi langsung dalam pembuatan kebijakan, partisipasi dalam konsultasi publik, atau partisipasi dalam forum-forum politik. Budaya politik partisipan juga mencakup mekanisme yang memungkinkan warga negara untuk mengambil bagian dalam pengambilan keputusan politik. Mekanisme ini dapat berupa partisipasi langsung dalam pembuatan kebijakan, partisipasi dalam konsultasi publik, atau partisipasi dalam forum-forum politik. Mekanisme partisipasi ini memungkinkan warga negara untuk berbagi pendapatnya tentang masalah penting di wilayah mereka dan ikut serta dalam pengambilan keputusan politik. Budaya politik partisipan juga mengajarkan kepada warga negara pentingnya mengambil bagian dalam proses pembuatan kebijakan dan mempromosikan partisipasi aktif dalam pengambilan keputusan politik. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan dialog antara warga negara dan pemerintah dan mempromosikan kerjasama yang saling menguntungkan antara keduanya. Dengan budaya politik partisipan, warga negara diberi kesempatan untuk ikut serta aktif dalam pengambilan keputusan politik dan berbagi pendapat mereka tentang masalah penting di wilayah mereka. 5. Ini mencakup hak-hak warga negara untuk menyampaikan pendapat mereka tentang berbagai masalah politik, hak untuk mengikuti kampanye politik, hak untuk memilih dan dipilih, hak untuk berbicara di depan umum, dan hak untuk mengajukan tuntutan dan mengajukan permohonan. Pengertian budaya politik partisipan adalah budaya politik yang didorong oleh partisipasi aktif warga negara, daripada hanya menyerahkan keputusan politik kepada pembuat kebijakan dan pembuat keputusan politik lainnya. Partisipasi politik melibatkan berbagai bentuk partisipasi dalam proses politik, seperti menjadi seorang pemilih, berpartisipasi dalam pemilu, mencegah tindakan tidak adil, dan mengajukan tuntutan kepada pemerintah. 1. Hak warga negara untuk menyampaikan pendapat mereka Dalam budaya politik partisipan, warga negara memiliki hak untuk menyampaikan pendapat mereka tentang berbagai masalah politik. Ini termasuk berbicara secara terbuka tentang masalah-masalah seperti hak asasi manusia, korupsi politik, dan masalah sosial lainnya. Warga negara juga dapat menyampaikan pendapat mereka langsung kepada pembuat kebijakan dan pembuat keputusan politik lainnya. 2. Hak untuk mengikuti kampanye politik Dalam budaya politik partisipan, warga negara memiliki hak untuk mengikuti kampanye politik. Ini termasuk hak untuk berpartisipasi dalam debat publik, mengikuti kampanye politik partai-partai politik, dan berpartisipasi dalam acara kampanye politik. 3. Hak memilih dan dipilih Dalam budaya politik partisipan, warga negara memiliki hak untuk memilih dan dipilih dalam pemilu, sebagaimana diatur oleh undang-undang. Ini juga termasuk hak untuk menyatakan pendapat dan memilih calon yang diusulkan oleh partai politik atau organisasi politik lainnya. 4. Hak untuk berbicara di depan umum Dalam budaya politik partisipan, warga negara memiliki hak untuk berbicara di depan umum. Ini termasuk hak untuk mengadakan demonstrasi dan menyampaikan pendapat mereka secara terbuka dan tanpa gangguan. 5. Hak untuk mengajukan tuntutan dan mengajukan permohonan Dalam budaya politik partisipan, warga negara memiliki hak untuk mengajukan tuntutan dan mengajukan permohonan kepada pemerintah. Ini termasuk hak untuk mengajukan gugatan terhadap pemerintah, mengajukan tuntutan kepada pemerintah, dan membuat permohonan untuk mengubah undang-undang atau peraturan. Secara keseluruhan, budaya politik partisipan menekankan pentingnya partisipasi aktif oleh warga negara dalam proses politik. Dengan demikian, warga negara dapat memberikan suara mereka secara efektif dan memastikan bahwa keputusan yang diambil oleh pemerintah adalah yang terbaik bagi warga negara. Ini juga membantu menciptakan suasana politik yang lebih adil dan demokratis. 6. Budaya politik partisipan juga mencakup hak-hak dasar seperti kebebasan berekspresi dan hak untuk berhubungan dengan organisasi politik. Budaya politik partisipan merupakan suatu bentuk keterlibatan dalam politik yang menekankan pada bagaimana orang dapat meningkatkan partisipasinya dalam proses politik dan menjadi bagian dari perubahan sosial. Ini berfokus pada bagaimana orang dapat mempengaruhi keputusan politik dan perubahan sosial melalui pembentukan hubungan yang lebih baik antara pembuat keputusan politik dan masyarakat. Penekanan ini juga mencakup pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana proses politik bekerja dan bagaimana masyarakat dapat berpartisipasi secara aktif dalam proses ini. Hal ini melibatkan pemahaman tentang bagaimana masyarakat dapat mempengaruhi keputusan politik dengan menggunakan alat-alat seperti protes, lobi, dan pemilihan. Ini juga menekankan pada bagaimana masyarakat dapat mempengaruhi perubahan sosial dengan menggunakan berbagai cara, seperti mengadopsi perilaku baru atau mengambil tindakan kolektif. Budaya politik partisipan berfokus pada bagaimana orang dapat mempengaruhi keputusan politik dan perubahan sosial dengan cara yang konstruktif. Budaya politik partisipan juga mencakup hak-hak dasar seperti kebebasan berekspresi dan hak untuk berhubungan dengan organisasi politik. Karena budaya politik partisipan berfokus pada bagaimana orang dapat mempengaruhi keputusan politik dan perubahan sosial, maka hak-hak ini menjadi penting. Kebebasan berekspresi memungkinkan orang untuk mempertahankan pandangan mereka, mengekspresikan aspirasi mereka, dan menjadi bagian dari percakapan politik. Hak untuk berhubungan dengan organisasi politik memungkinkan orang untuk menjadi bagian dari organisasi yang berfokus pada isu-isu tertentu atau mempengaruhi perubahan sosial. Budaya politik partisipan juga menekankan pada bagaimana masyarakat dapat mempengaruhi isu-isu penting melalui pemberdayaan. Pemberdayaan merupakan proses dimana orang diberi kesempatan untuk berpartisipasi secara aktif dalam proses politik dan mempengaruhi keputusan politik. Hal ini dapat dilakukan dengan cara yang berbeda, seperti berpartisipasi dalam pemilihan, mengeluarkan suara atau menyampaikan pendapat melalui media sosial. Pemberdayaan dapat membantu masyarakat untuk mempengaruhi isu-isu penting dan membuat perubahan sosial yang konstruktif. Budaya politik partisipan juga menekankan pada pentingnya solidaritas antar kelompok. Solidaritas berkaitan dengan bagaimana masyarakat dapat mengembangkan hubungan antar kelompok dengan tujuan untuk mencapai tujuan bersama. Solidaritas dapat membantu masyarakat untuk bekerja sama dan mencapai perubahan sosial yang lebih konstruktif. Hal ini penting bagi budaya politik partisipan karena memungkinkan masyarakat untuk mengembangkan jaringan yang lebih luas dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Budaya politik partisipan adalah bentuk keterlibatan politik yang menekankan pada bagaimana masyarakat dapat mempengaruhi keputusan politik dan perubahan sosial. Ini mencakup pemahaman tentang bagaimana masyarakat dapat mempengaruhi proses politik dan bagaimana masyarakat dapat berpartisipasi secara aktif dalam proses ini. Ini juga mencakup hak-hak dasar seperti kebebasan berekspresi dan hak untuk berhubungan dengan organisasi politik. Budaya politik partisipan juga menekankan pada pentingnya pemberdayaan dan solidaritas antar kelompok untuk mempengaruhi isu-isu penting dan membuat perubahan sosial yang konstruktif. 7. Ini juga menekankan pada hak asasi manusia yang ditentukan oleh undang-undang dan menghargai hak-hak warga negara untuk berpartisipasi dalam proses politik. Pengertian budaya politik partisipan adalah pandangan yang menekankan bahwa warga negara harus berpartisipasi dalam proses politik untuk mencapai hasil yang optimal bagi semua orang. Budaya politik partisipan mengajarkan kepada warga negara bahwa mereka harus bertanggung jawab atas pembuatan keputusan politik dan memastikan bahwa pemerintah beroperasi dengan cara yang tepat. Budaya ini juga memfokuskan pada keterlibatan warga negara dalam proses politik, termasuk dalam pemilihan dan pengambilan keputusan. Budaya politik partisipan juga menekankan pada hak asasi manusia yang ditentukan oleh undang-undang. Ini berarti bahwa warga negara harus diproteksi dari perlakuan yang merugikan mereka, dan bahwa hak-hak mereka harus dihormati dan diakui oleh pemerintah dan masyarakat. Dengan menghormati hak asasi manusia, warga negara diharapkan dapat berpartisipasi secara lebih aktif dalam proses politik dan menjadi bagian dari masyarakat yang lebih adil dan berkeadilan. Budaya politik partisipan menghargai hak-hak warga negara untuk berpartisipasi dalam proses politik. Ini berarti bahwa warga negara harus diperlakukan secara adil dan dihormati, dan bahwa hak mereka harus diakui oleh pemerintah. Selain itu, budaya politik partisipan juga mempromosikan pemahaman antarkelompok. Ini berarti bahwa semua orang diharapkan dapat menghormati pandangan dan hak-hak orang lain dan berkontribusi dalam mencapai keseimbangan dan kesetaraan. Dengan menghormati pandangan dan hak-hak orang lain, warga negara diharapkan dapat saling bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Budaya politik partisipan juga mengajarkan pentingnya partisipasi dalam proses politik. Ini berarti bahwa warga negara harus bersedia untuk turut serta dalam proses politik dan menjadi bagian dari solusi. Dalam budaya politik partisipan, warga negara juga diharapkan berkontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Ini berarti bahwa warga negara harus berkontribusi untuk memperbaiki lingkungan sekitar dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Budaya politik partisipan juga menekankan pentingnya pengawasan pemerintah dan memastikan bahwa pemerintah bertindak sesuai dengan hukum. Ini berarti bahwa warga negara harus bertanggung jawab untuk memastikan bahwa pemerintah beroperasi secara adil dan berkeadilan. Kesimpulannya, budaya politik partisipan adalah pandangan yang menekankan bahwa warga negara harus berpartisipasi dalam proses politik untuk mencapai hasil yang optimal bagi semua orang. Budaya ini juga menekankan pada hak asasi manusia yang ditentukan oleh undang-undang dan menghargai hak-hak warga negara untuk berpartisipasi dalam proses politik. Budaya politik partisipan juga mempromosikan pemahaman antarkelompok dan mengajarkan pentingnya partisipasi warga negara dalam proses politik. Dengan demikian, budaya politik partisipan dapat membantu masyarakat mencapai tujuan bersama dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
• Budaya Politik Toleransi Dalam budaya politik toleransi, pemikiran berpusat pada masalah atau ide yang harus dinilai, berusaha mencari kesepakatan yang wajar yang mana selalu membuka pintu untuk bekerja sama. Sikap netral atau kritis terhadap ide orang, tetapi bukan curiga terhadap orang. • Budaya politik partisipan, masyarakatnya berperan aktif dalam politik. Budaya partisipan merupakan lahan subur bagi demokrasi. Masyarakat merasa perlu untuk terlibat dalam proses politik negaranya, mereka menyelesaikan suatu masalah politik karena mereka setidaknya merasa memiliki kekuatan politik. Tipe budaya politik paling ideal bagi masyarakat demokratis. Pada kenyataannya, tidak ada satu masyarakat pun yang mengadopsi satu budaya, oleh karena itu Almond dan Verba menggolongkan campuran budaya itu menjadi tiga, yaitu budaya politik subyek-parokial, subyek-partisipan, dan parokial partisipan. Sub Cultural Orientasi-orientasi kebudayaan politik dari kelompok masyarakat yang berbeda dapat membuahkan kebudayaan dan interaksi berbeda yang disebut dengan subkultural. Ada beberapa hal penting mengenai kebudayaan dari sudut pandang sub kultural. Pertama, budaya elit melawan budaya massa, contohnya pada masa awal liberalisme. Dalam masa itu terjadi jurang pemisah antara golongan elit dan golongan dari rakyat biasa, sehingga mengakibatkan pola kebudayaan politik yang berbeda Kedua, bagaimana suatu generasi menciptakan suatu budaya politik. Perubahan budaya dapat mendorong generasi muda untuk berpartisipasi dalam pemerintahan, karena mereka sensitif terhadap masalah sosial. Ketiga, adanya pembagian di kalangan elit politik. Hal ini terjadi karena setiap elit politik mempunyai ideologi berbeda, dan ini dapat menyebabkan terjadinya perpecahan serta tidak adanya kerjasama. Terakhir, partai politik dinilai mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap suatu kebudayaan politik, karena dalam sebuah partai politik terdapat suatu wadah untuk menampung kepentingan, latar belakang, maupun sebuah masalah yang sama pada sekelompok orang. Selain itu partai juga mempunyai peranan yaitu sebagai aspirasi masyarakat dalam kepentingan politik, sehingga partai politik memiliki kepekaan pada masalah-masalah politik yang dialami oleh rakyat. Political Pluralism Pluralisme secara umum diartikan sebagai pengakuan terhadap keragaman. Dalam The Oxford English Dictionary disebutkan, bahwa pluralisme ini dipahami sebagai suatu teori yang menentang kekuasaan negara monolitis dan mendukung desentralisasi dan otonomi untuk organisasi-organisasi utama yang mewakili keterlibatan individu dalam masyarakat. Juga, suatu keyakinan bahwa kekuasaan itu harus dibagi bersama-sama di antara sejumlah partai politik. Dalam masyarakat otoriter atau oligarki, kekuasaan terkonsentrasi dan keputusan dibuat oleh sedikit wakil. Sebaliknya dalam masyarakat pluralis, kekuasaan dan pembuatan keputusan jauh lebih rumit. Hal ini diakui karena hasilnya ditentukan oleh partisipan yang lebih beragam dan komitmen yang besar dari anggota masyarakatnya. Sebagai contoh, beberapa hal yang perlu ada dalam hidup bersama dan situasi pluralisme ialah sebuah firma, badan politik dan ekonomi. Dapat ditegaskan bahwa adanya proses keputusan yang pluralistik merupakan faktor terbesar dari perkembangan masyarakat. Dengan demikian, perkembangan masyarakat justru meningkatkan kesejahteraan manusia, sebagai contohnya, produktivitas yang meningkat dan pertumbuhan ekonomi serta kemajuan medis yang lebih baik. Pluralisme juga berimplikasi pada hak individu untuk menentukan kebenaran universal bagi dirinya sendiri.
jelaskan perbedaan budaya politik partisipan dengan budaya politik toleransi